Rabu, 18 Juli 2018

Huruf Jar Ba' dalam Wahyu Pertama

HURUF JAR BA` DALAM WAHYU PERTAMA

Oleh M. Syakur Sf.


keywords: huruf jar, wahyu pertama

Huruf jar merupakan salah satu tema dalam kajian ilmu nahwu yang memiliki keunikan tersendiri. Jumlahnya banyak dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan kedudukannya yang sangat berpengaruh dalam suatu kalimat (jumlah mufidah).

Para tokoh ahli di bidang ilmu ini dan para ahli al-Qur`an telah menjelaskan huruf-huruf jar dan ragam maknanya. Namun demikian tidak menutup kemungkinan ditemukan beberapa huruf jar dalam al-Qur`an menunjukkan makna lain dari kebiasaan persepsi. Di antaranya adalah huruf jar ba` dalam surat al-‘Alaq ayat 1-5. Maka persoalan utama dalam kajian singkat ini: Bagaimana makna huruf jar ba` dalam wahyu pertama?

Ditinjau dari segi posisi, huruf jar sama halnya dengan “preposition” dalam studi Bahasa Inggris atau sama dengan “kata depan” dalam Bahasa Indonesia. Huruf Jar adalah terma yang berasal dari bahasa Arab harf al-jarr (حَرْف الجرّ). 

Yang dimaksud dengan jar (جرّ) atau khafadl (خفْض) adalah ungkapan tentang i’rab terkait dengan tanda baca kasrah dan/ penggantinya pada akhir kata yang dipengaruhi oleh faktor jar (‘amil jar = عامل الجرّ  atau ‘amil khafadl = عامل الخفْض), baik berupa huruf maupun isim. Contoh: fi buyutin = في بُيوتٍ . Bacaan atau tanda kasrah pada akhir kata buyut (بُيوتٍ) itulah jar atau khafadl, sedangkan huruf fi tersebut berfungsi sebagai ‘amil jarr/ ‘amil khafdl. 

Huruf jar/ khafadl mempunyai kedudukan sebagai faktor jar (‘amil jar = عامل الجرّ  atau ‘amil khafadl = عامل الخفْض) yang berfungsi untuk menerangkan posisi kata yang dipengaruhinya dengan makna baru. 

Masing-masing huruf jar mempunyai makna fungsional dalam suatu kalimat (jumlah). Adapun huruf jar ba` mempunyai banyak makna secara fungsional, yaitu:

  1. Ta’diyah (تعدية); Makna ini lazim dikenal dengan makna ilshaq (إلصاق); 
  2. Mulabasah (ملاسبة);
  3. Isti’anah (استعانة);
  4. Sababiyyah (سببيّة);
  5. Dlarfiyyah (ظرفيّة);
  6. Tab’idl (تبعيض); 
  7. Zaidah (زائدة);
  8. Sebagai pengganti fungsional huruf ma’ (مع), min (مِن), dan ‘an (عن).


Huruf jar ba` muncul dua kali dalam wahyu pertama, yaitu pada ayat 1 dan ayat 4. Keduanya adalah huruf jar (khafadl) yang secara fungsional bertugas sebagai ‘amil jar (khafidl) dengan makna yang berbeda.

Baca makalah selengkapnya di LINK ini 👉 https://drive.google.com/file/d/1gf1_6vidWH_CuiRdXjGVXXg8HVY3gijM/view?usp=sharing 

Penulis: H. Mahlail Syakur Sf. (Dosen UQ pada FAI Unwahas Semarang) 


--ms2f-28mei2018--


2 komentar: